Jumat, 30 Desember 2011

FD5





(Makalah Observasi saaiiaa tentang sales dan marketing di Hotel)

Sejarah hotel ririn

Didirikan pada tahun 1989 dan diresmikan pada tahun 1990. Kenapa namanya hotel ririn? Karena yang menjadi owner di hotel ini mempunyai anak bernama Ririn. Untuk saat ini pemillik owner di pegang atas nama anak tersebut. Sekarang ibu ririn telah menikah dan mempunyai anak.
Awalnya si pemilik membeli tanah seluas 1 hektar untuk membangun hotel ini. Pembangunan kamar bertahap sedikit demi sedikit tapi pasti. Sekarang sudah 68 kamar siap di sewa ke pelanggan dengan berbagai tipe yang telah tersedia.
Hotel ini tidak terletak di pinggir jalan. Tetapi di perdalaman dekat dengan perumahan kota Bogor. Supaya pengunjung merasa nyaman dari kerumuhan atau kebisingan dengan suara-suara lalu lintas.
Hotel ini tidak memiliki website atau bekerja sama dengan agen travel maupun bandara. Hotel ini dapat ditemukan oleh pelanggan karena dari Plang/ Iklan di pinggir jalan Kota Bogor. Lalu ada panduan arah untuk menemukan hotel ini. Karena kenyamanan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Jadi , hotel ini dikenal dari mulut ke mulut.
Di hotel berbintang 2 ini memiliki banyak fasilitas.
·         Tempat parkir yang luas
·         Bermacam tipe kamar
·         Pendopo pertemuan/ pernikahan
·         3 ruang rapat
·         Restaurant
·         Kolam renang
·         Taman bermain
·         Gallery terbuka
·         Mushola

 

Macam-macam tipe kamar

v  Standard room : Rp 187.550 /net
v  Deluxe room : Rp 266.200/net
v  Suite Room : Rp. 302.500/net
v  Beeautique room : Rp338.800/net
v  Beautique family room : Rp484.000/net
Untuk yang standard room hanya memakai kipas angin , selebihnya memakai AC.

Banquet

Gedung pernikahan
Model pendopo seharga  Rp5000.000,-
Maximal 400 orang
Standing Party
Harga belum termasuk Catering
Untuk catering bisa pesan dari hotel , bisa juga pesan dari luar hotel.

Meeting rooms

ü  Baranangsiang Rp2000.000,-
Max 80 orang
ü  Ciliwung Rp2000.000,-
Max 50 orang
ü  Pajajaran Rp 750.000,-
Max 25orang

Persyaratan

ü  Dibayar lunas sebelum Check-in
ü  1 kamar hanya untuk 2 orang
ü  Waktu check out jam 13.00 WIB      
ü  Lewat jam 13.00 s/d 18.00 WIB dikenakan biaya 50%
ü  Lewat jam 18.00 WIB dikenakan biaya 100%
ü  Sewa extra bed Rp75.000,-

Alamat

Jl. Ciburial Indah I&II
Baranangsiang – Kota Bogor
Telp. (0251) 8314070, 8317007
Fax (0251) 8317250
 

HOTEL CIPTAAN FUADINA

Disini saya akan mencoba berkhayal untuk membangun sebuah hotel di dalam imajinasi saya. Hotel ini bermodel-tipe ‘ala tradisional. Lalu saya akan menciptakan hotel ini dimana di setiap macam-macam kamar yang saya buat berbau setiap provinsi yang ada di Indonesia dari sabang hingga marauke.
Disetiap pinggiran kamar di semua lantai satu akan saya buatkan kolam ikan tetapi bergaya laut jadi tercium bau maritimnya. Sedangkan di lantai empat hingga lantai tujuh akan saya buat corak pergunungan, jadi disetiap dindingnya akan dilukis oleh orang  pe-Seni dengan model perdesaan yang meliputi gunung, sawah , dan lain-lain. Tergantung model kamar.Misalnya Kita memasuki rooms-Padang yang berada di lantai dua. Sebagian lantai dua akan saya buat tekstur padang dari mulai temboknya ada lukisan rumah padang beserta aktivitas orang-orang yang ada di sana. Ada juga jam gadang yang terletak di bukit tinggi. Lalu ada tangga menuju lantai satu yang masih bertema padang. Saya akan membuatnya seakan-akan ada di pantai yang ada ‘malin kundang’. Dan saya akan tiru batu tersebut beserta ada bacaan sejarahnya. Jadi para tamu akan saya buat seolah-oleh kembali ke kampung halamannya.
fasilitas yang Saya berikan kepada tamu :
·         Bermacam tipe kamar sesuai provinsi dan ukuran
·         Tempat parkir yang luas
·         Banquet
·         Ruang rapat
·         Kolam renang
·         Taman bermain
·         Galery terbuka
·         Masjid
·         Restaurant
·         Laut dan pegunungan buatan
·         Pemandangan alam buatan

Macam-macam tipe kamar

v  Standard room : Rp 250.000 /net
v  Deluxe room : Rp 600.000/net
v  Suite Room : Rp. 800.000 /net
v  Beeautique room : Rp1.338.800/net
v  Beautique family room : Rp1.584.000/net

banquet

Gedung pernikahan atau ulang tahun
Model gedung ; aneka ragam budaya indonesia seharga  Rp40.000.000,-
Maximal 3000 orang
Standing Party
Harga termasuk Catering

Meeting rooms

ü  sumatra Rp2000.000,-
Max 50orang
ü  kalimantan Rp5000.000,-
Max 100orang
ü  sulawesi Rp 7.500.000,-
Max 150orang
ü  jawa Rp 9000.000,-
max 200orang
ü  irian jaya Rp 15000.000,-
max 500orang

Pangsa Pasar

Goverment
·         Mempromosikan hotel karena adanya adat istiadat dari setiap daerah di Indonesia. Jadi, bisa di promosikan bagaimana tentang kebudayaan – kebudayaan yang ada di Indonesia.
Company
·         Memberikan diskon kepada perusahaan yang memakai rooms meeting secara continue dan memberikan bonus bila si perusahaan tersebut mengajak atau mempromosikan dengan perusahaan lain.
Travel
·         Memberikan komisi kepada si-agent travel bagi yang mempromosikan FD’s Hotel. Nkomisi tersebut dalam bentuk uang. Misalnya, wisatawan memesan “Deluxe room” seharga Rp600.000 dan menejer hotel langsung memberkan komisi 30% per kamar.
Untuk pemasaran hotel ini akan saya buat strategi pemasaran melalui referensi buku yang saya baca

hotel

Pelayanan yang digunakan tamu akan dikenakan biaya sesuai dengan fasilitas yang digunakan, kecuali fasilitas perpustakaan.Formulir yang digunakan untuk memposting tagihan yang berasal dari pusat bisnis adalah business center form, sedangkan jika ada tamu yang ingin mengkonfirmasikan tiket pesawat, akan digunakan formulir reconfirm ticket.

Ruang Rapat Meeting Room

Meeting room mempunyai pengertian yang berbeda dengan conference hall maupun banquet hall, meskipun kadang-kadang istilah-istilah tersebut sering diartikan sama, karena ketiganya sama-sama menunjuk pada ruang pertemuan. Sebenarnya antara meeting room dengan conference hall ada perbedaan. kata meeting mengandung pengertian yang lebih sempit, dengan jumlah peserta yang lebih sedikit, ruangan dan peralatan yang digunakannya pun lebih sederhana dan waktu yang digunakan lebih pendek. Meeting Room memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kapasitas ruangan dibawah 50 orang
2. Peralatan yang digunakan relative sedikit dan sederhana
3. Penanganan didalam pelayanannya tidak memerlukan tenaga yang banyak namun juga profesional.
Untuk menjaga kebersihannya meeting room dibawah tanggung jawab housekeeping departement, yaitu dibawah public area section, dan orang yang bertugas disini disebut public area attendant/houseman.

Ruang Perjamuan (Banquet Room/hall)

            Banquet room atau dikenal juga dengan istilah function room adalah merupakan ruangan besar yang interiornya didesain sedemikian rupa, digunakan untuk acara pertemuan besar, seperti seminar, kongres, pesta dan acara-acara besar lainnya. Beberapa hotel besar ruang perjamuan ini pengelolaanya di bawah departemen penjualan dan pemasaran (sales and marketing department) bahkan di hotel lain bagian banquet berdiri sendiri dalam satu depertemen . Banquet room mempunyai kapasitas yang cukup banyak,
umumnya memiliki kapasitas kursi diatas 50 kursi, 100 kursi, 200 kursi bahkan bisa 1000 kursi., peralatan dan dekorasi yang digunakan akan sesuai dengan permintaan tamu dan event/function yang akan berlangsung oleh sebab itu tenaga yang menanganinya lebih banyak dan profesional, jika acara yang berlangsung sangat besar, hotel akan memerlukan tenaga tambahan untuk kelancaran acara dengan cara menggunakan tenaga kerja harian (daily worker).

Fungsi Pemasaran dan Penjualan

Kegiatan pemasaran saat ini menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi usaha perhotelan dikarenakan oleh :
1. Tingginya tingkat persaingan sebagai dampak bertambahnya supply kamar hotel atau restoran dari yang baru beroperasi sedangkan permintaan pasar belum menunjukankan adanya kenaikan
2. Menurunnya permintaan pasar akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan yang membuat setiap usaha diharuskan melakukan pengetatan ikat pinggang dan penghematan pengeluaran secara luar biasa
3. Pelanggan atau pengguna jasa yang semakin kritis dalam memilih fasilitas hotel yang tengah bersaing dalam harga penjualan kamar dan failitas hotel lainnya.
Dari kenyataan tersebut perhotelan perlu menerapkan tujuh prinsip kunci pemasaran, yaitu :
·         Konsep pemasaran : dari konsep pemasaran ini maka segala kegiatan akan berangkat dari keyakinan bahwa memuaskan dari keyakinan tamu merupakan prioritas utama.
·         Orientasi pasar atau tamu : bila suatu hotel berorientasi kepada pasar atau kepada tamu maka manajer hotel harus bertindak sesuai konsep pemasaran.
·         Pemuasan kebutuhan, tujuan dan keinginan tamu : untuk mencapai sasaran jangka panjang dalam suasana persaingan yang ketat, maka hotel menyadari bahwa kepuasan tamu adalah kunci keberhasilan.
·         Adanya Pangsa pasar yang pasti : pada awalnya setiap tamu mempunyai kebutuhan, keinginan, dan tujuan yang berbeda. Kenyataan ini mendorong timbulnya konsep pangsa pasar.
·         Nilai dan proses pertukaran : sebagian tamu menghubungan nilai dengan harga, namun ada pula tamu yang menganggap harga bukan merupakan tolak ukur dari nilai. Harga merupakan nilai yang diberikan oleh tamu atas pemuasan kebutuhan dan keinginannya dengan apa yang telah dibayar.
·         Siklus hidup produk : konsep ini mengulas bahwa produk dan jasa hotel bergerak melalui empat tahapan
1.      Perkenalan
2.      Pertumbuhan
3.      Matang
4.      Penurunan
Hal ini untuk menghindari penurunan dan merupakan kunci untuk memperoleh keberhasilan jangka panjang.
·         Terdapat bauran pemasaran : setiap organisasi memiliki suatu bauran pemasaran yang mencakup faktor-faktor yang dapat dikendalikan dan pada awalnya dipakai untuk meneruskan kebutuhan tamu. Ada empat faktor tradisional bauran tradisional
1.      Produk
2.      Tempat
3.      Promosi
4.      harga
Pokok-pokok pemasaran :
1.      Memuaskan kebutuhan, keinginan dan tujuan-tujuan tamu
2.      Pemasaran yang berlanjut
3.      Langkah pemasaran yang berurutan
4.      Saling ketergantungan antara usaha-usaha yang ada didalam usaha pariwisata
5.      Riset pemasaran merupakan peran kunci
6.      Usaha-usaha multi departemen
Bila keenam pokok tersebut digabungkan maka akan memperoleh definisi Pemasaran, yaitu  suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tahapannya secara berkesinambungan dan melalui kegiatan ini pihak manajemen hotel membuat rencana, riset pasar, pelaksanaan, pengawasan, serta mengevaluasi kegiatan tersebut dilandasi usaha-usaha untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan, keinginan, dan tujuan tamu.

Marketing suatu Hotel memiliki tujuan dan fungsi dasar sebagai berikut:

Marketing Department suatu Hotel mempunyai tujuan dan fungsi dasar yang sangat penting dalam membantu Manajemen untuk menginformasikan dan memasarkan secara teratur dan effective serta effisien kepada public: internal (dalam organisasi) dan publik eksternal (luar organisasi) dengan menyediakan informasi yang jujur-akurat dalam format yang mudah dimengerti sehingga potential market segments yang diharapkan oleh suatu Hotel akan secara mudah mengerti akan Hotel tersebut secara umum beserta semua produk, sarana dan prasarananya dan pelayanannya dengan harapan Citra baik Hotel tersebut akan muncul dan produk-produknya akan menjadi pilihan potential market segments, sehingga secara tepat sasaran manajemen Hotel untuk mencapai pasar bias segera dicapai dengan baik dan efisien.
Untuk itu Marketing Department suatu Hotel harus selalu menciptakan  segala idea-idea baru secara teratur dan terus menerus tentang inovasi dan produk-produk barunya untuk disampaikan ke potential market segments secara teratur dan konsisten: misalnya Rooms, Food & Beverage atas originalitas, keunikan produk termasuk harganya serta keuntungan-keuntungan lainnya yang ditawarkan sehingga menarik existing dan potential market segments memutuskan untuk menikmati atau membelinya untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Sales Department suatu Hotel mempunyai tujuan dan fungsi dasar yang sangat penting dalam membantu Manajemen untuk menjual seluruh produk yang disediakan suatu Hotel, hal ini merupakan aktivitas lanjutan dari marketing Department berupa transaksi-transaksi penjualan secara maksimum sehingga tujuan Manajemen Hotel untuk mendapatkan penjualan dan pemasukan keuangan bisa tercapai sesuai dengan yang sudah ditetapkan atau di targetkan dari waktu ke waktu secara kerkesinambungan dan keberhasilan suatu Hotel untuk memperoleh keuntungan bagi pemilik Hotel dan menyejahterakan karyawannya bisa terlaksana.
Organisasi Pemasaran & Penjualan
Ditingkat properti, ada 3 posisi kunci manajemen yang berperan penting dalam bidang pemasaran dan penjualan yaitu :
1. General Manager (Manajer Umum), yang bertugas untuk :
a. Mengarahkan usaha-usaha penjualan; seorang General Manager seharusnya terlibat secara langsung dalam pembuatan marketing plan (perencanaan pemasaran) dan selalu bertanggung jawab atas pendelegasian tugas-tugas untuk memastikan bahwa target penjualan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
b. Mengembangkan kemampuan petugas penjualan; General Manager harus dapat mendorong petugas penjualan untuk produktif secara maksimal dengan menunjukan ketertarikan dalam pengembangan kemampuan petugas penjualan dan seluruh program penjualan yang telah dirancang.
c. Berpartisipasi dalam usaha-usaha penjualan; Tugas menjual adalah tanggung jawab seluruh karyawan yang ada di properti hotel tersebut dan seorang General Manager dapat membantu petugas penjualan untuk menutup sebuah penjualan dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan penjualan dan mengambil keputusan yang penting dengan segera.
d. Memberikan dukungan kepada seluruh petugas penjualan; tugas seorang General Manager untuk memastikan bahwa bagian pemasaran dan penjualan telah mendapatkan dukungan yang cukup dalam melaksanakan tugas-tugas mereka, seperti: transportasi, bantuan sekretarial dan bantuan lainnya agar memudahkan petugas penjualan melakukan kegiatan menjual tanpa adanya gangguan yang dapat menghambat usaha tersebut.
e. Melakukan evalusai terhadap usaha-usaha penjualan; Secara aktif terlibat dalam melakukan evaluasi dan menganalisa hasil kerja masing-masing petugas penjualan, efektivitas para petugas penjualan dan melihat area bisnis atau pasar mana yang perlu lebih dikembangkan.
General Manager juga bertugas mambandingkan hasil penjualan dengan marketing plan (perencanaan pemasaran) yang telah dibuat sebelumnya.
2. Director of marketing (direktur pemasaran) atau marketing manager (kepala bagian pemasaran). Jabatan yang digunakan tergantung dari besar kecilnya organisasi di operasional properti hotel tersebut, yang tugas-tugasnya dapat dikategorikan menjadi 5 fungsi : perencanaan (planning), mengorganisir pekerjaan (organizing), melakukan pendelegasian (delegating), Memberikan pengarahan (directing), melakukan kontrol (controlling)
1. Determining what needs to be done
2. Determine who will do it
3.Train, develop & Motivate people to Do the job
4.Check regularly to determine how well people are doing their job
5.Develop methods & systems to do the job better The Director of Marketing’s Job in Marketing & Sales

3. Director of sales (direktur penjualan) atau sales manager (kepala bagian penjualan). Jabatan yang digunakan tergantung dari besar kecilnya organisasi bertugas untuk:
a. Melaksanakan strategi pemasaran dan penjualan yang dibuat dalam marketing plan (perencanaan pemasaran)
b. Memimpin petugas penjualan untuk memotivasi pelanggan untuk melakukan pembelian yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli serta menguntungkan perusahaan tersebut.
Selama bertahun-tahun, pengusaha hotel selalu berfokus dalam penjualan kamar dan fasilitas lainnya, namun dalam situasi pasar yang makin kompleks saat ini pemasaran menjadi sesuatu yang lebih penting sehingga banyak properti hotel yang orientasinya bergeser menuju ke pemasaran untuk meningkatkan kemampuan mengerti dan mengelola hubungan yang baik dengan tamu atau pelanggan.

Apa perbedaan antara Pemasaran dan Penjualan?

Pemasaran berhubungan dengan pemilihan target pasar, menstimulasi permintaan pasar terhadap pelayanan dan produk dari properti tersebut, termasuk penjualan dan juga beberapa elemen-elemen lainnya seperti: riset, perencanaan - pembuatan dan pelaksanaan strategi, advertensi atau iklan, publikasi dan promosi penjualan. Sedangkan penjualan adalah segala bentuk usaha langsung untuk menjual produk properti sebuah hotel baik melalui kontak personal, tilpon ataupun alat koresponden lainnya.

Perbedaan Pemasaran dan Penjualan terletak pada:
1.Analisa pasar, perencanaan dan control
2.Tren jangka panjang dan bagai mana merubah masalah dan kesempatan menjadi produk baru, dan strategi untuk pertumbuhan jangka panjang
3.Perencanaan profit, menentukan bauran pemasaran yang tepat dari setiap segmen pasar
PEMASARAN
Fokus kepada :
1. Pekerjaan lapangan dan administrasi penjualan
2. Tren jangka pendek, spt produk terkini, pasar dan pelanggan terkini serta strategi terkini
3. Penetapan volume dan kuota penjualan saat ini, bonus dan komisi
PENJUALAN
Fokus kepada :
v  Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran atau lebih dikenal dengan sebutan marketing mix adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan integrasi beberapa variabel untuk memuaskan kebutuhan spesifik dari pelanggan. Adalah tugas dari kepala bagian pemasaran (marketing manager) untuk membuat variabel itu menjadi sebuah bauran pemasaran (marketing mix) yang mampu memenuhi kebutuhan dari pelanggan yang tergolong dalam segmentasi pasar (market segment) tertentu yang menjadi target dari properti hotel tersebut.
Bauran pemasaran (marketing mix) yang paling banyak digunakan dihampir seluruh properti hotel adalah yang lebih dikenal dengan ”4 (four) Ps” yang dicantumkan dalam buku klasik ”Basic Marketing” oleh E.J. McCarthy.Secara konseptual, bauran pemasaran (marketing mix) dapat dilihat sebagai :
1. Mengembangkan sebuah bauran produk-jasa (product-service), berdasarkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing target market yang dituju
2. Menentukan saluran atau cara yang paling tepat (place-distribution) untuk mencapai masing-masing target market tersebut
3.    Menentukan strategi promosi dan komunikasi (promotioncommunication) ,kemudian menyampaikan informasi mengenai produk-jasa properti hotel kepada pasar yang dituju
4. Menciptakan sebuah bauran harga (price-rate) yang kompetitif yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen

Strategi Dan Perencanaan Pemasaran

Dalam dunia industri-jasa yang sangat kompetitif saat ini, penting sekali untuk sebuah properti hotel meningkatkan pembagian pasarnya (market share) dan keuntungannya (profit). penjualan dan pemasaran, keduanya sangat penting apabila sebuah properti hotel ingin berkompetisi secara efektif dalam pasar industri jasa saat ini.
            Pemasaran adalah pondasi dimana diatasnya penjualan dibangun. Pemasaran mencari tahu kebutuhan pasar, mengidentifikasi produk dan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut, menyusun strategi penjualan dan teknik adpertensi untuk mencapai pelanggan. Menjual tanpa menggunakan pemasaran maka kita dengan mudah akan terjerumus untuk menjual kepasar yang salah sehingga akan merugikan properti hotel tersebut. Karena itu sangat penting untuk memahami peran dari sebuah perenencanaan pemasaran (marketing plan).
1. Memaksa pimpinan bagian penjualan dan pemasaran untuk berfikir kedepan dan menggunakan segala sumber daya yang ada pada properti hotel tersebut
2. Menentukan tanggung jawab dan mengkoordinasikan usaha yang terarah untuk mencapai target penjualan
3. Membantu mengevaluasi hasil dari setiap usaha pemasaran dan penjualan
4. Menciptakan kesadaran mengenai persoalan dan halangan yang dihadapi
5. Mencari kesempatan untuk meningkatkan pembagian pasar (market-share) pada pangsa pasar tertentu
6. Membuka kesempatan baru di area pasar yang tadinya tidak atau   belum digarap
7. Menyediakan sumber informasi untuk referensi saat itu dan akan datang
8. Memastikan bahwa usaha penjualan dan adpertensi tidak siasia dikarenakan tindakan yang salah arah
Ada banyak cara membuat dan mengembangkan sebuah perencanaan pemasaran (marketing plan), namun langkah-langkah yang harus dilalui meliputi 6 tahapan yang diesbut sebagai siklus perencanaan pemasaran (marketing plan cycle )sebagai berikut :
1. Melakukan audit pemasaran (conducting a marketing audit)
2. Memilih target pasar (selecting target markets)
3. Memposisikan properti (positioning the property)
4. Menentukan obyektif pemasaran (determining marketing objective)
5. Mengembangkan dan melaksanakan rencana kerja developing & implementing action plans)
6.  Memonitor dan melakukan evaluasi terhadap perencanaan pemasaran (monitoring & evaluating the marketing plan)
conducting a marketing audit. Dasar dari setiap marketing plan adalah melakukan marketing audit yang berupa riset dalam proses perencanaan yang sering juga disebut sebagai mengumpulkan intelejen pemasaran (gathering marketing intelligence). marketing audit adalah mengevaluasi secara berhati-hati seluruh faktor yang berhubungan dengan potensial penjualan. Mengumpulkan data, merekamnya dan menganalisa seluruh informasi secara sistimatis mengenai properti, kompetisi yang kita hadapi dan situasi pasar merupakan keuntungan yang sangat besar dalam mengambil keputusan yang tepat termasuk dalam memilih target pasar. marketing audit terdiri dari 3 bagian: analisa properti (property analysis), analisa kompetisi (competition analysis) dan analisa situasi atau pasar (situation analysis)
Selecting target market. hotel adalah sebuah properti yang melayani tidak hanya satu pangsa pasar saja, namun banyak pangsa pasar. Karena itu penting sekali untuk melakukan segmentasi pasar dimana setiap segmen pasar tersebut terdiri dari para konsumen yang mempunyai kebutuhan produk dan pelayan yang hampir sama. Pasar dapat disegmentasikan dalam beberapa cara: demografi (warga negara senior, remaja, pelaku bisnis muda dll.), tujuan perjalanan (pelaku bisnis, turis dll.), gaya hidup atau life-style (wisata belanja, wisata olahraga dll.)
penggunaan hotel (tamu yang datang berulang-ulang, tamu yang lama tinggal), melalui pemasok (biro perjalanan, perencana pertemuan dll., dan banyak lagi. Penting bagi hotel untuk memperhatikan profil tamu (guest profile) dan tingkat pendapatan (revenue grid) dari setiap segmen pasar yang akan ditarget.
Positioning the property. Setiap properti hotel memproyeksi image tertentu dibenak para pelanggan. Persepsi mengenai sebuah hotel dibenak pelanggan atau mereka yang berpotensi menjadi pelanggan disebut dengan posisi dari properti. Posisi properti ini dibentuk oleh penawaran jasa, kemampuan majemen dan petugas pemasaran untuk menciptakan poin penjualan yang unik (unique selling points) berdasarkan pada lokasi properti, fasilitas pelayanan internal dan eksternal dan kualitas seluruh pekerjanya.
Determining marketing objectives. Pada saat marketing sudah siap dan lengkap, target segmen pasar sudah jelas dan posisi properti sudah ditentukan, langkah berikutnya adalah menentukan objektif pemasaran yang diinginkan untuk dicapai. Langkah ini adalah langkah yang paling sulit dalam proses perecanaan karena dalam tahapan ini kita menentukan gol dari setiap segmen pasar. Obyektif pemasaran haruslah singkat dan dibuat untuk masing-masing segmen pasar, revenue center, revenue-producing-service (laundry, valet dll).
Untuk lebih efektif obyektif pemasaran haruslah memenuhi persyaratan dibawah ini:
1. Tertulis
2. Mudah dimengerti dan dipahami
3. Realistik dan menantang
4. Spesifik dan terukur
5. Mempunyai batasan waktu
6. Mempunyai jumlah kuantitatif
7. Memperhitungkan keuntungan akhir

Developing & implementing action plans. Inti dari marketing plan adalah langkah kelima ini. action plans dapat dibuat dengan ringkas dan spesifik meliputi lima area dibawah ini:
1. Deskripsi dari jenis bisnis dan segmen pasar yang akan digarap
2. Target konsumen dan definisi yang spesifik siapa yang akan digarap
3. Harga, paket-paket khusus, promosi
4. Obyektif secara kuantitatif
5. Langkah-langkah pelaksanaan untuk mencapai obyektif Setiap Action Plans harus memenuhi : ”who”, ”what”, ”why”, ”when”, dan ”where”

Monitoring & evaluating the marketing plan. Kontrol adalah bagian yang penting dalam marketing plan cycle karena itu evaluasi secara periodik haruslah ditetapkan dan dicantumkan dalam marketing plan sejak dari awal. Melakukan evaluasi secara periodik akan sangat bermanfaat dibandingkan dengan menunggu sampai selesainya masa berlakunya sebuah marketing plan yang akan berakibat sangat merugikan bagi sebuah property

Metode Pemasaran Dan Penjualan

Bidang industri-jasa memiliki tantangan yang luar biasa mengingat bahwa produk yang dihasilkan memiliki beberapa karakter yang penuh tantangan pada saat menjualnya kepada pelanggan yang berpotensi. Adapun karakter dasar produk industri-jasa dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Intagibility, Produk yang dijual bukanlah dalam bentuk kamar tamu atau ruang pertemuan namun mereka menjual penggunaan dari ruangan tersebut. Penjual tidak menjual sesuatu yang pembeli dapat bawa pulang, namun menjual kegunaan atau pengalaman dari produk properti tersebut. Karena itu pembeli harus mengandalkan deskripsi dari produk yang disampaikan oleh penjual. Dalam hal ini kredibilitas dari tenaga penjual sangat berperan dalam proses penjualan
2. Perishability, produk yang bersifat habis terpakai ini menciptakan tantangan yang berat dan sangat berbeda dengan industri-barang. Dalam bidang industi-barang yan tidak laku terjual saat ini dapat disimpan untuk dijual kembali pada waktu berikutnya namun tidak demikian halnya dengan kamar yang kosong malam ini, atau kursi restotan yang tidak terisi saat ini adalah representasi dari kehilangan pendapatan yang tidak dapat digantikan dengan hari atau waktu lain.
3. Inconsistency, pelayanan yang diberikan dari satu hotel ke hotel yang lain tidaklah sama, meskipun terkadang pada chain hotel yang sama. Semua dipengaruhi oleh karakteristik dari tamu maupun karyawan yang meberikan pelayanan.
4. Inseparability, Konsumen industi-jasa mendatangi properti hotel untuk merasakan kualitas pelayanan, dan pelayanan tersebut dikonsumsi pada tempat dan waktu pelayanan. Hal ini sangat berbeda dengan industri-barang mereka bisa mengkonsumsi produk yang telah dibeli jauh hari sebelumnya.
Banyak sekali metode penjualan yang diciptakan dan diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari baik oleh pakar-pakar ilmu pemasaran dan penjualan dari bidang pendidikan maupun praktisi yang setiap hari bergelut dengan dunia penjualan secara langsung. Salah satu penjualan yang paling mendasar dan sederhana adalah :
1. Selling by Quantity, Menjual dengan metoda kuantitatif dimana hal ini sering sekali terjadi pada situasi dimana jumlah penyediaan (supply) melebihi jauh diatas jumlah kebutuhan (demand). Periode seperti ini disebut dengan valley season dimana penjualan mengandalkan volume pembelian sehingga harga jual bisa diatur lebih fleksible, misalnya: pada city hotel pada saat periode menjelang dan sesudah lebaran, group untuk acara pertemuan.
2. Selling by Quality, Menjual dengan metoda kualitatif dimana harga jual diatur setinggi mungkin, hal ini sering kali terjadi pada situasi dimana kebutuhan (demand) lebih tinggi dari pada penyediaan (supply) yang biasanya disebut peak season, misalnya: di resort hotel pada saat musim liburan sekolah.
3. Selling by Quantity & Quality, Menjual dengan mengkombinasikan 2 metode sebelumnya dimana harga pun dapat diatur sesuai dengan jenis kamar, hal ini seringkali terjadi pada saat penyediaan (supply) seimbang dengan kebutuhan (demand) yang biasanya disebut dengan valley season atau untuk hotel yang memiliki jumlah kamar yang dapat dijual banyak dimana untuk memaksimalkan penjualan sebagian dari kamar hotel dijual untuk group dengan mempertimbangkan volume pembelian dan sebagian lagi dijual dengan memperhatikan harga kamar sesuai dengan jenis kamar (suites atau executive floors)

Tehnik dan Keterampilan Menjual

Mengingat pentingnya peran seorang petugas penjualan dalam melaksanakan berbagai usaha penjualan sebuah properti hotel, maka tak pelak lagi diperlukan untuk merekrut tenaga penjualan yang handal. Karena itu untuk membangun sebuah tim penjualan yang solid maka perlu sekali seorang tenaga penjualan memenuhi kriteria karakter sebagai berikut :
1. Profesional, karena mereka akan merepresentasikan imej dari properti hotelnya
2. Kemampuan berkomunikasi yang baik, dalam pekerjaannya mereka akan melakukan banyak aktifitas komunikasi termasuk berbicara dan melakukan presentasi yang menarik kepada konsumen
3. Memiliki inteligensia yang tinggi (pandai), mereka akan banyak berbagi topik pembicaraan dengan klien sehingga mereka harus banyak belajar dengan cepat
4. Memiliki kemampuan menganalisa yang baik, mereka dituntut untuk menganalisa setiap masalah dan memberikan masukan atau menciptakan kesempatan untuk menjual
5. Mempunyai motivasi yang tinggi, kelakuan mental positif dan orientasi kepada target/goal akan membawa tenaga penjual menuju sukses yang luar biasa
6. Efisien, dalam melakukan manajemen waktu dan prioritas dalam teritorial pasar penjualan mereka.
7. Tekun, harus selalu melakukan kontak berulang-ulang secara sistematis dan melakukan tindak lanjut secara konstan dan terus menerus.
Selain dari pada kriteria karakteristik seperti tersebut diatas, seorang tenaga penjual juga harus dibekali dengan berbagai pengetahuan yang kuat mengenai properti hotel dimana mereka bekerja, sebagai berikut:
1.Pengetahuan mengenai properti hotelnya (Property/Product Knowledge)
2. Prosedur/peraturan kantor (Office Procedures)
3. Standar penampilan (Performance Standard)
4. Kemampuan menjual (Salesmanship)
Tenaga penjual juga harus memahami karakteristik dari pada konsumen atau klien yang mereka hadapi karena tidak hanya motivasi membeli yang berbeda-beda namun kepribadian dan karakteristik dari pembeli pun berbeda-beda. Untuk itu Jim Catchcart dari Cathcart, Alessandra & Association. Inc. Menggolongkan kepribadian pembeli dalam 4 golongan sebagai berikut:
1.      The director, sangat tertarik dengan hasil yang cepat asertif dan seringkali cenderung kasar dan terburu-buru sehingga petugas penjualan harus betul-betul penuh persiapan, tidak basa-basi dan langsung menuju sasaran serta berfikir cepat.
2.      The socializer, sangat gemar ngobrol dan ceria dan senang mendapat kesempatan untuk menceritakan pendapat atau ide pribadinya secara panjang lebar sehingga petugas penjualan harus pandai mengimbangi salam pembicaraan, sabar dan memberikan gambaran yang ilustratif yang berhubungan dengan penawaran penjual, sangat berorientasi kepada orangnya dan selalu membutuhkan jaminan dalam proses pembelian. Dalam hal ini penjual harus bisa membangun hubungan personal yang akan memudahkan memberikan kepercayaan dan jaminan kepuasan dan harus bisa memahami kebutuhan emosional dan perasaan pembeli.
3.      The thinker, sangat tepat dan efisien serta terorganisir dengan baik. Selalu menuntuk bukti dan mengjukan banyak pertanyaan. Menghadapi pembeli seperti ini, petugas penjualan haruslah penuh persiapan dan harus mampu menjawab seluruh pertanyaan pembeli dan karena pembeli ini bersifat sangat logis maka penjual harus bisa mempresentasikan proses penjualan dengan cara yang sangat logis.

Teknik menjual yang umum tergolongkan menjadi:

1. Personal sales atau sering juga disebut dengan direct sales yang merupakan alat yang paling efektif dalam menjual properti hotel dan pelayanannya. Kegiatan ini merupakan kontak, baik melalui kunjungan ataupun melalui telpon yang digunakan untuk membina hubungan baik dengan klien ataupun yang baru berpotensi menjadi klien. Jenis-jenis personal call adalah:
a. Cold/prospect call yang bertujuan untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin dengan waktu sesingkat mungkin kemudian mengkualifikasikannya untuk ditindak lanjuti kemudian dengan kunjungan penjualan
b. Public relations/service calls yang bertujuan memberikan perhatian khusus kepada klien
c. Appointment calls yang bertujuan untuk membuat janji temu
d. Presentation calls kunjungan yang bertujuan untuk mempresentasikan prosuk properti dan menutup penjualan sesegera mungkin
e. Inside sales calls yang dilakukan didalam area properti hotel untuk klien yang datang ke properti untuk inspeksi
2. Telephone sales yang berupa:
a. Telephone sales blitzes yang cukup efektif untuk properti hotel yang berukuran kecil atau sedang
b. Telemarketing yang sering digunakan oleh properti hotel berukuran besar
3. Internal marketing & sales adalah usaha memasarkan dan menjual kepada tamu yang sudah berada didalam properti hotel yang dilakukan bukan hanya oelh tenaga pemasaran dan penjualan namun juga oleh seluruh karyawan disetiap bidang pekerjaan untuk meningkatkan pendapatan melalui serangkaian perencanaan yang sistematis. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kewenangan kepada seluruh karyawan untuk melakukan berbagai usaha pemasaran dan penjualan didalam properti hotel.

Rencana tindakan penjualan FD’s hotel

Dari pembahasan yang kami tulis di makalah tersebut. Merupakan tekhnik sales dan marketing untuk mengembangkan rooms, banquet, dan meeting rooms.
1.    Kebijakan dan strategi mencakup seluruh departemen yang menghasilkan pendapatan. Kebijakan dan strategi mencakup :
A.   Kebijakan dan strategi pemasaran
B.   In house selling :-   Bagian/departemen yang terkait
-          Teknik penjualan
-          Keadaan tingkat huni kamar tinggi/rendah
C.   Biaya pemasaran
D.   Perkiraan keuntungan
2.    Strategi pemasaran yang dilakukan di dalam hotel melalui metode in-house selling di setiap bagian atau departemen harus dianaisis secara cermat yang meliputi bagian/departemen :
A.   Kamar/rooms
B.   Banquet
C.   Meeting rooms
3.    Strategi yang dipilih harus dapat menunjukkan prioritas tindakan apa yang menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang
4.    Target pencapaian penjualan, keuntungan harus disiapkan
5.    Anggaran harus dipersiapkan, dianalisis menggunakan acuan bagaimana, dimana, kapan uang harus dikeluarkan
6.    Anggaran waktu juga harus disusun, siapa yang akan melaksanakan untuk mengumpulkan informasi, riset dan siapa yang harus melaksanakan in-house selling

Rangkuman

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirangkumkan sebagai berikut :
1. Bagian pemasaran dan penjualan adalah ujung tombak dari sebuah property hotel dalam melaksanakan strategi pencapaian pendapatan dan keuntungan
2. Ada perbedaan mendasar antara fokus dari aktivitas pemasaran dan penjualan sebagai berikut:
a. Pemasaran berfokus pada:
o Analisa pasar, perencanaan dan kontrol
o Tren jangka panjang dan bagaiman menterjemahkan masalah dan kesempatan kedalam sebuah produk baru, pasar baru dan strategi baru untuk pertumbuhan jangka panjang
o Perencanaan keuntungan, seperti: menentukan bauran bisnis dari masing-masing segmen pasar
b. Penjualan beberapa produk khusus pada Pekerjaan lapangan dan administrasi yang berhubungan dengan penjualan kepada konsumen Pertimbangan jangka pendek, seperti: produk hari ini, pasar saat ini, konsumen saat dan strategi saat ini Volume dan kuota, penjualan terkini, bonus dan komisi

3. Dalam melakukan usaha pemasaran dan penjualan diperlukan suatu Perencanaan Pemasaran yang sistimatis dan solid melalui langkah-langkah:
a. Melakukan audit pemasaran (conducting a marketing audit)
b. Memilih target pasar (selecting target markets)
c. Memposisikan properti (positioning the property)
d. Menentukan obyektif pemasaran (determining marketing objectives)
e. Mengembangkan dan melaksanakan rencana kerja developing & implementing action plans)
f. Memonitor dan melakukan evaluasi terhadap perencanaan pemasaran (monitoring & evaluating the marketing plan)

4. Dalam penjualan ada sebuah metode dasar yang dapat diterapkan dalam melakukan proses penjualan yaitu:
a. Selling by quantity
b. Selling by quality
c. Seling by quantity & quality

5. Teknik menjual sebuah property adalah dengan menggunakan :
a. Personal sales atau juga dikenal dengan direct selling, jenis-jenisnya:
1. Cold / prospect calls
2. Public relations/ service calls
3. Appointment calls
4. Presentation calls
5. Inside sales calls
b. Telephone sales, yang terbagi menjadi 2 aktivitas, yaitu:
1. Telephone blitzes
2. Telemarketing








DAFTAR PUSTAKA


Sulastyono, Agus. 1999. Manajemen Penyelenggaraan hotel. ALFABETA , Bandung.
Achmad, Zein. 2009. Aplikasi pemasaran dan salesmanship. Mitra wacana media, Jakarta.
Budiarto, Teguh. 1993. Dasar Pemasaran. univ. Gunadarma , Jakarta.
Machfoedz, Mahmud. 2007 . Pengantar Bisnis modern. Andhy Yoggyakarta,  Yogyakarta.
  

Disusun oleh :
  Fuadina islamy (4423116724)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar