Fuadina islamy
Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan tujuan serta
sasaran yang ingin di capai dengan mengambil langkah-langkah strategis guna
mencapai tujuan tersebut.
Tujuan-tujuan
prusahaan terdiri dari empat tujuan, yaitu
1. Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali
keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi
pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen
sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun
demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan.
Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal
yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
2. Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan
kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia
memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3. Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan
sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat
melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan
organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat
menyebabkan hambatan-hambatan.
4. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan
dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi
kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus
dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau
dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan
karyawan dapat menurun dan karyawan daUnsur-unsur Perencanaan Strategis
Jenis-jenis rencana:
1.
rencana
menurut subyeknya
·
rencana
produksi
·
rencana
pemasaran
·
rencana
finansial
·
rencana
tenaga kerja
2.
rencana
menurut ruang lingkupnya
·
Strategic
Plan (perencanaan strategis),yaitu rencana yang ditujukan pada kebutuhan jangka
panjang organisasi dan menentukan komprehensif arah dari tindakan organisasi
atau subunit organisasi.
·
Operational
Plan (perencanaan operasional),yaitu rencana yang ditujukan pada aktivitas
tertentu dalam menerapkan renvana strategis.
3.
rencana
menurut penggunanya
·
Standing
Plan,yaitu rencana yang dilakukan berulang-ulang.
o
Policies
(kebijakan) yaitu standing plan yang mengkomunikasikan tentang paduan bagi
keputusan dan tindakan dalam keadaan tertentu.
o
Procedure,yaitu
standing plan yang meliputi urutan (kronologis) dari tindakan-tindakan yang
harus dilakukan dalam situasi tertentu.
o
Rules,peraturan
yang spesifik tentang tindakan yang harus dilakukan dan tindakan yang tidak
boleh dilakukan.
·
Single-use
plan,yaitu rencana yang dipakai hanya satu kali untuk setip periode waktu.
o
Budget,adalah
rencana yang mengalokasikan sumber daya organisasi kedalam aktivitas,proyek,dan
program organisasi.
o
Project
schedule,adalah rencana yang meliputi aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan dalam
pembuatan suatu proyek dalam organisasi.
o
Programs,yaitu
rencana organisasi yang menyeluruh yang menyangkut penggunaan sumber-sumber
daya di masa yang akan datang.
4.
rencana
menurut organisasi
·
rencana
perusahaan
·
rencana
divisi
·
rencana
departemen
·
rencana
proyek
Periode/jangka waktu rencana
Rencana
menurut horizon waktu:
a. rencana
jangka pendek (kurang dari ssatu tahun)
b. rencana
jangka menengah (1-2 tahun)
c. rencana
jangka panjang (3 tahun atau lebih)
perencanaan tradisional
Lima langkah yang dibutuhkan untuk menyusun perencanaan:
1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
2. Merumuskan keadaan saat ini
3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
5. Mempertahankan pengendalian
Perencanaan tradisional pada umumnya harus memiliki, mengetahui dan memperhitungkan
beberapa unsur pokok, yaitu:
- Tujuan akhir yang di kehendaki
- Sasaran-sasaran dan prioritas
- Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut
- Masalah-masalah yang di hadapi
- Modal atau sumberdaya yang di gunakan
- Orang, organisasi atau badan pelaksananya
- Mekanisme pemantauan
1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
2. Merumuskan keadaan saat ini
3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
5. Mempertahankan pengendalian
Perencanaan tradisional pada umumnya harus memiliki, mengetahui dan memperhitungkan
beberapa unsur pokok, yaitu:
- Tujuan akhir yang di kehendaki
- Sasaran-sasaran dan prioritas
- Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut
- Masalah-masalah yang di hadapi
- Modal atau sumberdaya yang di gunakan
- Orang, organisasi atau badan pelaksananya
- Mekanisme pemantauan
Pendekatan perencanaan
v Perencanaan dari atas ke bawah (top down planing)
Perencanaan
yang dibuat oleh manajemen puncak,sedangkan level manajemen di bawahnya tinggal
melaksanakan rencana tersebut.
v Perencanaan dari bawah ke atas (bottom up planing)
Suatu
rencana yang diusulkan dari tingkat bawah untuk dapat disetujui oleh manajemen
puncak
Proses dalam perencanaan strategis
i.
Tentukan tujuan
Manajer
harus memilih tujuan strategis.pemilihan ini dipengaruhi oleh maksud,misi,nilai-nilai,dan
kekuatan serta kelemahan organisasi.
ii.
Analisa lingkungan
Tujuan
yang telah dipilih harus dicek dan disesuaikan dengan faktor-faktor ekstern
yang ada.Misalnya,faktor ekonomi,sosial-budaya,politik,peraturan
pemerintah,hukum dan lain-lain.
iii.
Menetapkan ukuran
Manajer
harus menentukan guna mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.Dengan
menentukan ukuran ini maka akan memudahkan menentukan apakah kegiatan tersebut
berhasil atau tidak.Penentuan tujuan dan langkah pencapaiannya oleh bagian organisasi.Setelah
manajemen puncak menentukan tujuan umum dengan pencapaian dalam jangka
panjang,maka manajemen ditingkat bawah juga perlu membuat rencana-rencana guna
mendukung tercapainya tujuan tersebut.
iv.
Bandingkan rencna bawahan dengan
rencana strategis
Rencana
yang telah dibuat oleh sub-sub unit atau manajemen ditingkat bawah dengan
perlu diteliti kesesuaiannya dengan
rencana tingkat atas (rencana keseluruhan).
v.
Hilangkan perbedaan yang terjadi
Bila
terdapat adanya perbedaan antara rencana yang dibuat oleh manajemen tingkat
bawah dengan rencana strategis,maka perlu adanya penyesuaian satu sama
lain,sehingga perbedaan rencana tidak terjadi.
vi.
Memilih alternatif
Manajer
harus mampu mengevaluasi dan memilih
alternatif yang terbaik.
vii.
Penerapan perencanaan strategis
Alternatif
yang terpilih akan menjadi rencana yang harus diformulasikan secara jelas,dan
kemudian dirinci dalam kegiatan-kegiatan organisasi.
viii.
Mengukur dan mengawasi kemajuan
Rencana
yang telah dilakukan perlu diukur dan diawasi kemajuannya untuk menghindari
terjadinya kegagalan-kegagalan.
Dengan
adanya kerumitan pada manajemen strategik internasional, peusahaan perlu
menyusun strategi untuk tiga level yang berbeda dalam organisasi. Level
strategi internasional ini, seperti yang digambarkan diatas adalah:
1. Korporat
2. Bisnis, dan
3. Fungsional.
1. Strategi korporat
Strategi
korporat (corporate strategy) berusaha menjelaskan wilayah bisnis yang ingin
dimasuki perusahaan. Setiap perusahaan telah menjawab pertanyyan tentang
wilayah bisnisnya dengan cara yang berbeda. Perbedaan jawaban itu mencerminkan
kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berbeda dan juga penilaian yang berbeda
atas kesempatan dan ancaman yang disebabkan oleh lingkungan ekonomi dan politik
global. Perusahaan dapat menggunakan salah satu bentuk strategi korporat:
strategi bisnis tubggal:
a. Single- business strategy,
b. Strategi diversifikasi berhubungan (related
diverification strategy), dan
c. Strategi diversifikasi yang tidak berhubungan
(unrelated diversification strategy).
a. Strategi bisnis tunggal (single businnes strategy)
Keuntungan
paling signifikan strategi ini adalah perusahaan dapat mengkonsentrasikan
seluruh sumber daya dan keahliannya pada produk atau jasa. Akan tetapi,
strategi ini meningkatkan kerentanan perusahaan terhadap persaingan dan
perubahan lingkungan eksternal.
yang diangkat dari model kebijakan Harvard.
SWOT merupakan kepanjangan dari
strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan),
opportunities (peluang), dan threats
(ancaman), yang dikaji dari masyarakat,
sebagai dasar bagi penyusunan strategi untuk
mencapai tujuan dan sasaran dalam bidang
isu-isu kunci. Sorkin, Ferris, dan Hudak
(1984) mengidentifikasi unsur penting lainnya,
yaitu langkah-langkah dasar perencanaan
strategis di tingkat masyarakat, yang terdiri
dari:
(1) mengkaji lingkungan (scan the
environment);
(2) memilih isu-isu kunci (select key issues);
(3) merumuskan pernyataan misi atau tujuan
umum/visi (set mission statements or
broad goals);
(4) melakukan kajian eksternal dan internal
(undertake external dan internalpat meninggalkan organisasi.
Jenis-jenis pengambilan keputusan
- Pengambilan keputusan kelompok (group decision making)
Umumnya keputusan
dalam organisasi dibuat oleh lebih dari satu orang.Ada beberapa cara untuk
mendorong kreativitas dari kelompaok,yaitu:
·
Brainstorming:yaitu suatu teknik
yang mendorong anggota kelompok untuk menemukan ide-ide sebanyak mungkin dari
suatu topiik tanpa menilai ide tersebut.
·
Nominal Group Technique (NGT)
yaitu tindiveknik yang menggabungkan pekerjaan individu dan kelompok dalam
suatu aturan tertentu.
·
Synectic yaitu teknik yang
menggunakan suatu analog untuk membantu anggota kelompok melihat masalah dari
perspektif yang baru.
- Pengambilan keputusan berdasarkan sifat (characteristic decision making)
Pengambilan
keputusan berdasarkan sifat dapat dikelompokkan sebagai berikut:
·
Keputusan Auto-Generated,adalah
keputusan yang diambl dengan cepat sehingga kurang
memperhatikan,mempertimbangkan data,fakta,informasi,tempat dan lain
sebagainya.Keputusan semacam ini mempunyai risiko yang besar.Keputusan seperti
ini diambil biasanya dalam kndisi darurat.
·
Keputusan induced,adalah keputusan
diambil mempertimbangkan data,fakta informasi,situasi,tujuan dan
analisa-analisa tertentu.Keputusan ini lebih rasional dan dapat ,serta risiko
yang terjadi dapat diminimalkan.
Keputusan
Auto-Generated dan keputusan Induced di atas dapat dikelompokkan ke dalam jenis
keputusan individu (individual decision).
- Keputusan berdasarkan tingkatan organisasi
Keputusan
juga dapat dengan tingkatan organisasi atau level manajer.Jenis keputusan ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Keputusan tak terprogramatau
tak terstruktur diambil apabila terdapat masalah-masalah yang jarang terjadi
atau masalah-masalah yang tidak bersifat rutin.Sedangkan keputusan terprogram
diambil apabila masalah-masalah yang terjadi bersifat rutin.Contoh keputusan
terprogram ;aturan atau tata tertib.
Model pengambilan keputusan
Model-model dalam pengambilan keputusan:
Ø
Classica decision model,dimana
manajer memiliki informasi sempurna dalam lingkungan tertentu.Manajer dapat
mengetahui problem dengan jelas,dan tahu setiap alternatif yang mungkin dan
konsekuensinya.Hal ini sering disebut dengan istilah optimasi keputusan yaitu
memilih alternatif yang memberikan solusi terbaik bagi problem organisasi.
Ø
Behavioral decision model,dimana
informasi yang dimiliiki manajer tidak sempurna dan mengasumsikan bahwa orang
bertindak berdasarkan nilai yang mereka terima tentang suati situasi.Hal ini
sering disebut dengan istilah satisficing decision adalah merupakan pemilihan
alternatif yang paling memuaskan dari beberapa alternatif yang ada.
Langkah-langkah pengambilan keputusan
Ada 4 langkah dalam pengambilan keputusan agar
efektif yaitu:
v
Identifikasi problem,yaitu
perbedaan antara sekarang dengan keadaan yang diinginkan.Ini meliputi:
·
Scanning stage,yaitu memonitor
situasi kerja dan perubaha lingkungan yang dapat menimbulkan masalah atau
problem.
·
Categorization stage,yaitu
mengkategorisasikan perbedaan antara situasi sekarang dengan situasi yang
diinginkan,apakah perbedaan itu akan menjadi masalah bagi perusahaan atau
tidak.
·
Diagnosis stage,meliputi
pengumpulan informasi tambahan dan mendiagnosa penyebab dan akibat yang dapat
ditimbulkan dari masalah tersebut.
v
Mencari alternatif solusi
v
Evaluasi dan memilih alternatif
Ada
beberapa kretera umum untuk menilai suatu alternatif,yaitu:
·
Feasibility menilai apakah suatu
alternatif dapat dicapai dengan batasan-batasan yang ada dalam organisasi)
·
Quality (menilai apakah alternatif
tersebut efektif untuk menyelesaikan masalah yang ada)
·
Acceptability (tingkat penerimaan
pembuat keputusan dan orang lain yang berhubungan terhadap alternatif tersebut.
·
Costs (berapa sumber daya yang
dibutuhkan dan apa efek samping dari suatu alternatif secata mudah)
·
Reversibility (kemampuan untuk
mengganti alternatif secara mudah)
v
Implementasi dan memonitor solusi
yang dipilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar