Pendapat FUADINA
ISLAMY(4423116724) mengenai Pariwisata di jakarta
Kepariwisataan di Jakarta belum dikelola dengan serius oleh badan
pemerintah yang berwenang hal ini dapat dilihat dengan tidak adanya koordinasi
antara daerah pariwisata dengan bagian-bagian pendukung lainnya misalnya
infrastuktur, transportasi, perhotelan, dan lainnya.
Seharusnya pembangunan kota Jakarta direncanakan dengan sedemikian rupa
sehingga menjadi kota metropolitan. Namun, tetap melestarikan gedung-gedung
bersejarah atau bangunan lainnya yang mampu bercerita mengenai keadaan Kota Jakarta
pada masa tempo dulu.
Masih banyak kita jumpai daerah pariwisata yang sulit dijangkau. hal ini
menunjukan tidak adanya koordinasi antara pembangunan jalan dengan
kepariwisataan, bahkan pembanguna Kota Jakarta malah melakukan pengerusakan
daerah daerah yang seharusnya dilestarikan misalnya, daerah KOTA, bandengan,
cilincing – marunda, dan lain-lain.
Demikian pula dengan perawatan gedung yang tidak terencana dengan baik,
dapat kita lihat bagunan atau gedung stasiun KOTA yang tidak terawat dengan
baik dan lingkungan yang tidak bersih ditambah lagi kondisi transportasi jalan
yang serba macet. Lalu banyak kawasan yang kotor, misalnya pantai ancol dan pantai marunda yang hitam dan
kotor.
Demikian pula dengan Tugu Monas atau tempat daerah parwisata lainnya,
yang sejak berdirinya tidak terdapat banyak perubahan yang berarti. Hal
tersebut menyebabkan banyak orang Jakarta yang lebih suka berkunjung ke
Singapore atau ke Thailand.
Kalau seperti ini , Bagaimana kita dapat menarik minat para turis untuk
datang ke Jakarta, apalagi untuk menjadikan mereka sebagai agen promosi ketika
kembali kenegara.
Seharusnya Pemerintah Kita dapat mengaca diri ke negara tetangga misalnya
Thailand atau Swiss yang mana negara tersebut hanya mengantungkan penghasilan
pendapat negara untuk pembangunan melalui pariwisata.
Sebenarnya banyak potensi Pariwisata yang dapat ditonjolkan dari Kota
Jakarta misalnya budaya Jakarta seperti tarian, pencak silat, ondel-ondel serta
makanan dan buah-buahan khas Jakarta. serta
rumah khas Betawi yang Asri dan tradisional semakin lama semakin tenggelam
karena terdegradasi oleh pembangunan gedung lainnya.
Ditambah lagi kota Jakarta yang memiliki banyak sungai atau kanal yang
dapat digunakan untuk memperindah kota jakarta dimalam hari, yang mana sampai
saat ini belum dilakukan oleh pemerintah kita.
Seharusnya Jakarta memiliki daerah khusus untuk mengenang kota Jakarta
tempo dulu. Hal ini dapat dilakukan misalnya menjadikan daerah kota menjadi
daerah kota Betawi tempo dulu, dengan
demikian pemerintah membuat program-program pembangunan kembali gedung lama
yang pernah jaya dimasa Betawi
sebagaimana telah dilakukan oleh Gubernur Ali sadikin yang menentapkan condet
sebagai daerah khusus Betawi yang perlu dipelihara kelestariannya.
Untuk melestarikan bahasa Betawi , pemerintah dapat membuat program TV
khusus chanell Betawi, yang melalui program TV tersebut kita mampu mempromosikan
budaya betawi keseluruh dunia.
Kalau sudah begitu yang bangga juga Negara Indonesia. Jadi orang asing
tidak lagi melihat Indonesia hanya ada bali saja untuk bisa ber-pariwisata.
Tetapi Ibukota juga bisa menjadi tempat pariwisata dan pusat bisnis
internasional. Sesuai visi kepariwisataan DKI Jakarta.
Sekarang saya akan menjabarkan dan mengeluarkan pendapat tentang
“Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) ” DKI Jakarta tahun
2000.
Yang pertama saya akan membahas tentang “Visi kepariwisataan DKI Jakarta” . Ada enam visi yang tertera. Dari visi-visi
tersebut. Dari semua Visi yang tertera. Belum ada satupun yang terwujud.
Apalagi visi yang paling terakhir “ DKI
Jakarta dengan destinasi dan lingkungan yang aman,nyaman, bersih, higienis,
tertib, indah dan ramah terhadap pengunjung”
Mungkin kalau ramah terhadap pengunjung sudah. Tapi kalau selain itu
saya miris membacanya. Kota jakarta bertolak
belakang sama visi tersebut. Belum ada kesadaran juga dari masyarakat
setempat untuk membantu pemerintah mewujudkan visi tersebut.
Kedua tentang “Misi
kepariwisataan DKI Jakarta” misi yang tertera juga belum dilaksanakan. Hanya tulisan saja. Tidak
dijalankan semuanya. Bagaimana visi yang telah dibuat bisa terwujud. Kalau misi
nya saja tidak dijalankan.
Ketiga tentang “Tujuan
kepariwisataan DKI Jakarta” dari 12 tujuan yang telah dibuat atau di rencanakan. Masih belum
tercapai tujuan-tujuannya.
Semoga di generasi saya ini. Saya dan teman-teman saya bisa mewujudkan semua Visi yang telah dibuat.
Minimal, misi terjalankan dan tujuannya ada yang tercapai aminn...
Sekian komentar atau pendapat dari saya
Nama :Fuadina Islamy
REG :4423116724
Kurangnya datang dari saya dan lebihnya hanya dimliki ALLOH SWT.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar