Jumat, 30 Desember 2011

FD1


Pendapat FUADINA ISLAMY(4423116724) mengenai Pariwisata di jakarta

Kepariwisataan di Jakarta belum dikelola dengan serius oleh badan pemerintah yang berwenang hal ini dapat dilihat dengan tidak adanya koordinasi antara daerah pariwisata dengan bagian-bagian pendukung lainnya misalnya infrastuktur, transportasi, perhotelan, dan lainnya.
Seharusnya pembangunan kota Jakarta direncanakan dengan sedemikian rupa sehingga menjadi kota metropolitan. Namun, tetap melestarikan gedung-gedung bersejarah atau bangunan lainnya yang mampu bercerita mengenai keadaan Kota Jakarta pada masa tempo dulu.
Masih banyak kita jumpai daerah pariwisata yang sulit dijangkau. hal ini menunjukan tidak adanya koordinasi antara pembangunan jalan dengan kepariwisataan, bahkan pembanguna Kota Jakarta malah melakukan pengerusakan daerah daerah yang seharusnya dilestarikan misalnya, daerah KOTA, bandengan, cilincing – marunda, dan lain-lain.
Demikian pula dengan perawatan gedung yang tidak terencana dengan baik, dapat kita lihat bagunan atau gedung stasiun KOTA yang tidak terawat dengan baik dan lingkungan yang tidak bersih ditambah lagi kondisi transportasi jalan yang serba macet. Lalu banyak kawasan yang kotor, misalnya  pantai ancol dan pantai marunda yang hitam dan kotor.
Demikian pula dengan Tugu Monas atau tempat daerah parwisata lainnya, yang sejak berdirinya tidak terdapat banyak perubahan yang berarti. Hal tersebut menyebabkan banyak orang Jakarta yang lebih suka berkunjung ke Singapore atau ke Thailand.
Kalau seperti ini , Bagaimana kita dapat menarik minat para turis untuk datang ke Jakarta, apalagi untuk menjadikan mereka sebagai agen promosi ketika kembali kenegara.
Seharusnya Pemerintah Kita dapat mengaca diri ke negara tetangga misalnya Thailand atau Swiss yang mana negara tersebut hanya mengantungkan penghasilan pendapat negara untuk pembangunan melalui pariwisata.
Sebenarnya banyak potensi Pariwisata yang dapat ditonjolkan dari Kota Jakarta misalnya budaya Jakarta seperti tarian, pencak silat, ondel-ondel serta makanan dan buah-buahan  khas Jakarta. serta rumah khas Betawi yang Asri dan tradisional semakin lama semakin tenggelam karena terdegradasi oleh pembangunan gedung lainnya.
Ditambah lagi kota Jakarta yang memiliki banyak sungai atau kanal yang dapat digunakan untuk memperindah kota jakarta dimalam hari, yang mana sampai saat ini belum dilakukan oleh pemerintah kita.
Seharusnya Jakarta memiliki daerah khusus untuk mengenang kota Jakarta tempo dulu. Hal ini dapat dilakukan misalnya menjadikan daerah kota menjadi daerah kota Betawi tempo dulu,  dengan demikian pemerintah membuat program-program pembangunan kembali gedung lama yang pernah jaya  dimasa Betawi sebagaimana telah dilakukan oleh Gubernur Ali sadikin yang menentapkan condet sebagai daerah khusus Betawi yang perlu dipelihara kelestariannya.
Untuk melestarikan bahasa Betawi , pemerintah dapat membuat program TV khusus chanell Betawi, yang melalui program TV tersebut kita mampu mempromosikan budaya betawi keseluruh dunia.
Kalau sudah begitu yang bangga juga Negara Indonesia. Jadi orang asing tidak lagi melihat Indonesia hanya ada bali saja untuk bisa ber-pariwisata. Tetapi Ibukota juga bisa menjadi tempat pariwisata dan pusat bisnis internasional. Sesuai visi kepariwisataan DKI Jakarta.
Sekarang saya akan menjabarkan dan mengeluarkan pendapat tentang “Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) ” DKI Jakarta tahun 2000.
Yang pertama saya akan membahas tentang “Visi kepariwisataan DKI Jakarta” . Ada enam visi yang tertera. Dari visi-visi tersebut. Dari semua Visi yang tertera. Belum ada satupun yang terwujud. Apalagi visi yang paling terakhir “ DKI Jakarta dengan destinasi dan lingkungan yang aman,nyaman, bersih, higienis, tertib, indah dan ramah terhadap pengunjung”
Mungkin kalau ramah terhadap pengunjung sudah. Tapi kalau selain itu saya miris membacanya. Kota jakarta bertolak  belakang sama visi tersebut. Belum ada kesadaran juga dari masyarakat setempat untuk membantu pemerintah mewujudkan visi tersebut.
Kedua tentang “Misi kepariwisataan DKI Jakarta” misi yang tertera juga belum dilaksanakan. Hanya tulisan saja. Tidak dijalankan semuanya. Bagaimana visi yang telah dibuat bisa terwujud. Kalau misi nya saja tidak dijalankan.
Ketiga tentang “Tujuan kepariwisataan DKI Jakarta” dari 12 tujuan yang telah dibuat atau di rencanakan. Masih belum tercapai tujuan-tujuannya.
Semoga di generasi saya ini. Saya dan teman-teman saya  bisa mewujudkan semua Visi yang telah dibuat. Minimal, misi terjalankan dan tujuannya ada yang tercapai aminn...
Sekian komentar atau pendapat dari saya
Nama         :Fuadina Islamy
REG            :4423116724
Kurangnya datang dari saya dan lebihnya hanya dimliki ALLOH SWT.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar